Tiga Tempat Wisata Keluarga di Jawa Tengah yang Murah dan Menyenangkan
Dalam satu tahun kerja kantoran, Pegawai berhak
mendapatkan liburan gratis sebagai fasilitas dari kantor, kecuali pegawainya
mendadak berhalangan, resign
atau meninggal. Tujuan liburan gratis yang diberikan kantor untuk pegawai
sebenarnya adalah menyegarkan (refreshing)
otak dan tenaga setelah suntuk bekerja, menjalin keakraban antara pimpinan
dengan pegawai-sesama pegawai, dan keluarga pegawai atau disebut dengan
istilah family
gathering, membangun tim yang solid, dan siap bekerja kembali
dengan totalitas. Pegawai boleh mengajak anggota keluarga inti untuk mengikuti family gathering :
suami/istri, anak-anak, cukup!, tidak perlu membawa orang tua, mertua, sepupu, apalagi
pacar bagi yang masih single,
hanya membawa diri dan hati yang tegar!, haha.
Sebagai pegawai kantoran yang baik
1. Wisata Alam Batu
Raden
Taman Wisata batu Raden |
Perjalanan menuju lokasi wisata pada hari Juma't pukul 21.00 dari
Indramayu sampai Purwokerto sekitar pukul 04.00 di hari Sabtu. Karena
menjelang subuh, para rombongan rehat di rumah makan yang tidak jauh dari Batu
Raden, untuk istirahat-sholat-makan pagi (ISHOMA), karena gak mungkin 'kan pagi-pagi buta lokasi wisata
buka jam kerja.
Tepat pukul 07.00 kami menuju Batu Raden, perjalanan dari rumah makan ke lokasi wisata hanya 15 menit, lalu tidak langsung masuk karena berfoto ria dahulu mengikuti pemandu dari agen travel. Tepat pukul 08.00 kita sudah diperkenankan memasuki kawasan Batu Raden. Karena ditanggung kantor, harga tiket masuk pun saya tidak ditagih tapi berdasarkan informasi yaitu Rp. 14.000.
Tepat pukul 07.00 kami menuju Batu Raden, perjalanan dari rumah makan ke lokasi wisata hanya 15 menit, lalu tidak langsung masuk karena berfoto ria dahulu mengikuti pemandu dari agen travel. Tepat pukul 08.00 kita sudah diperkenankan memasuki kawasan Batu Raden. Karena ditanggung kantor, harga tiket masuk pun saya tidak ditagih tapi berdasarkan informasi yaitu Rp. 14.000.
Hal yang terpikir di benak Saya tentang Batu Raden adalah bebatuan yang ukurannya besar-besar, ternyata praduga itu salah, tidak hanya bebatuan tetapi ditumbuhi tanaman sehingga tempatnya begitu asri, sejuk dan menenangkan serta banyak wahana bermain untuk anak-anak.
Untuk mengitari kawasan Batu Raden, tersedia anak tangga yang menuju tempat paling atas. Beberapa menit menaiki tangga, aku kelelahan dan akhirnya balik kanan berburu jajanan (maklum anak mall), haha. Selagi berburu, para penjual makanan sedang bersiap-siap membuka lapak.
Jajanan yang Saya incar adalah mendoan dan sosis bakar. Kalau Sahabat belum tahu mendoan, mari saya kasih tahu. Mendoan itu dibuat dari tempe yang dibungkus khusus daun pisang dan hanya satu lembar, bukan tempe yang sepanjang kereta api. Selanjutnya, tempe dicampurkan ke adonan tepung+bumbu+air lalu digoreng dengan minyak, tapi api kecil agar gorengannya lembek-lembek gurih, setelah matang jangan sampai gosong angkat dan sajikan dengan cabai rawit, pokoknya enak deh! Belum ke Jawa kalau belum makan mendoan. *Wah jadi bahas makanan nih? Oke kembali ke topik.
Air Mancur Batu Raden |
Seperti yang Sahabat lihat pada gambar di atas, Kita dapat
menikmati air mancur alami, tepatnya di tengah taman Batu Raden. Air mancur
adalah air yang memancar dari bawah ke atas permukaan (definisi tidak ilmiah).
Bagi Saya yang suka dengan air, tentu air mancur Batu Raden sangat menggoda.
Kolam di tengah Taman Batu Raden |
Tuh kan? Saya tidak tahan ingin menceburkan diri ke air, walaupun hanya kakinya saja. Butuh perjuangan melepas sandal agar membumi dan basah-basahan. Bunga ungu yang diselipkan ke telinga itu, Saya nemu di sekitar lokasi, maksudnya ala-ala wanita
Tangga Menuju Taman |
Untuk sampai di taman Batu Raden, Kami menuruni tangga yang basah karena bebatuan, hat-hati licin, Sahabat. Jadi untuk para wanita, gak usah berambisi memakai high heels atau wedges, khawatir kepleset lalu tergelincir, pakai sandal merk andalan saja lebih aman.
Jembatan Merah Batu Raden |
Jembatan
merah jangan sampai roboh.
Serupa tapi tak sama, jembatan di Batu Raden ini mengingatkan Saya pada
jembatan Teksas UI Depok. Tujuan dibuat jembatan merah Batu Raden adalah untuk
menyebrangi sungai di bawahnya, dan melewati lika-liku
kehidupan.
Tangga Bebatuan |
Selamat tinggal Batu Raden, semoga selalu indah dan dikunjungi turis
yang bertanggungjawab untuk menjaga alam.
2. Wisata Pancuran Mas
River World |
Tempat wisata kedua yang dikunjungi adalah Pancuran Mas, di
Purbalingga. Pancuran Mas merupakan wisata pendidikan karena biasa
dikunjungi anak-anak PAUD-SD untuk mengenal berbagai macam ikan, baik jinak maupun
ikan buas yang dilindungi.
Selain itu, ada beragam jenis burung tapi karena
Saya tidak tahan dengan bau kotorannya, maka tidak sampai melihat-lihat, ada
waterboom, bisokop mini, dan mainan perahu air di danau. Pengunjung juga dapat
menikmati es krim coklat Rp 4000 dengan memperlihatkan voucher pintu
masuk. Informasi tiket masuk seharga Rp. 16.000/orang.
Museum mini Angkutan Darat |
Mobil Kodok di Museum Mini |
Sebagai pecinta barang antik-kuno-vintage-jadul, Saya
tertarik dengan keberadaan koleksi kendaraan di Pancuran Mas, seperti : mobil,
motor dan sepeda onthel. Foto mobil mewakili kecintaan saya pada 3 jenis
kendaraan tersebut. Lokasi Pancuran Mas rupanya sering dipesan untuk acara
sakral seperti pernikahan, rapat, dan acara keluarga. Setelah lelah jalan-jalan di kawasan Pancuran Mas,
rombongan lanjut ke tempat wisata terakhir.
3. Wisata Owabong
Kedalaman 2,2 meter |
Owabong singkatan dari Objek Wisata Air Bojongsari
Purbalingga. Setelah seharian belum mandi, nyemplung ke kolam renang adalah pilihan terbaik.
Informasi tiket masuk Owabong Rp.30.000/orang. Dalam keadaan kekenyangan karena
disediakan makan siang di sini, Kami bergegas shalat dzuhur dan ganti baju
renang di toilet. Kolam renang dan waterboom lebih leluasa di
sini. Jadi ada waterboom+kolam renang khusus yang digandrungi anak-anak,
ada juga kolam renang dewasa dengan kedalaman 1,5 meter dan 2,2 meter.
Karena kemampuan mengambang renang yang tidak terlalu mumpuni, Saya memiliih yang paling dalam dong, sedalam perasaanku padamu *nahloh.
Kedalaman 1,5 meter |
Akhirnya, ada foto dengan orang-orang, Sahabat. Lihatlah pesawat replika di belakang kolam
renang, saya belum sempat menilik pesawat tersebut karena langit mulai mendung
menandakan mau nangis hujan.
Hampir dua jam berenang dan langit tidak mendukung, serta
kulit Saya pun sudah pucat kebiru-biruan,
akhirnya saya naik dari kolam menuju tempat bilas, dan harus mengantri sampai akhirnya hujan turun lebat, sambil menunggu hujan reda bahkan
masih di bawah rintikkan hujan, Kami berjalan melewati pasar kecil tanpa payung.
Di pasar kecil, banyak yang menjual oleh-oleh khas Owabong seperi kaos, baju,
gantungan kunci, dan sebagainya. Kami mengunjungi penjual makanan untuk jajan: tahu, penthol (semacam
bakso aci), air mineral dan duduk di bangku pasar. Hujan pun reda tapi masih
menyisakan basah, syukurlah kami bisa ke bis dan menuju tempat oleh-oleh lalu
pulang dengan selamat.
Foto Terakhir |
*Semoga
menjadi referensi Sahabat apabilah hendak mencari tempat wisata keluarga yang bernuansa alam, murah, berlokasi di Jawa Tengah.
Get notifications from this blog