Melihat Keindahan Kompleks Candi Arjuna Dieng Kabupaten Banjarnegera
Candi Arjuna Dieng Banjarnegara |
Dataran Tinggi Dieng ternyata
tidak hanya masuk ke Kabupaten Wonosobo saja tetapi sebagian masuk ke Kabupaten
Banjarnegara Jawa Tengah. Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi
adalah Kompleks Candi Arjuna.
Candi Arjuna terletak di Desa
Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Setelah membeli tiket
masuk Candi Arjuna sebesar Rp.15.000,-, pengunjung akan memasuki lokasi candi.
Terdapat beberapa candi disebelah kanan dan kiri jalan menuju kompleks candi yang
masih dalam tahap restorasi.
Pintu Gerbang menuju Candi Arjuna |
Setelah jalan beberapa ratus
meter Anda akan menemukan kompleks candi Arjuna. Terdapat lima bangunan candi,
yakni Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi
Sembadra. Selain Candi Semar, keempat candi lain merupakan candi utama yang
digunakan sebagai tempat bersembahyang.
Kalau melihat dari bentuk dan
ornamen pada setiap candi, diperkirakan keempat candi tersebut dibangun pada
masa yang berbeda. Candi Arjuna merupakan yang dibangun paling awal, sementara
Candi Sembadra merupakan yang dibangun paling akhir.
Puing-puing candi yang masih dalam restorasi |
Hal ini berdasarkan pada
perbedaan gaya bangunan candi. Candi Arjuna masih sangat kental dengan gaya
candi-candi dari India. Sementara pada Candi Sembadra sudah terlihat pengaruh
kebudayaan lokal. Pengaruh ini salah satunya dapat dilihat dari relung yang ada
pada candi. Candi-candi bergaya India memiliki relung yang menjorok ke dalam,
sementara pengaruh kebudayaan lokal akan memiliki relung yang menjorok ke luar.
Kompleks candi ini pertama
kali ditemukan pada abad 18 oleh seorang tentara Belanda yang bernama Theodorf
Van Elf. Saat itu kondisi candi tergenang air. Upaya penyelamatan candi pertama
kali dilakukan oleh HC Corneulius yang berkebangsaan Inggris sekitar 40 tahun
setelah pertama kali candi ini ditemukan. Usahanya kemudian dilanjutkan oleh
seorang berkebangsaan Belanda bernama J Van Kirnbergens.
Secara keseluruhan, keempat
candi utama di kompleks ini memiliki ornamen yang sama. Di setiap candi ditemukan
adanya penil (ornamen pada bagian tangga, seperti pegangan), kala (wajah
raksasa tanpa rahang bawah yang terdapat di bagian atas pintu), makara
(diletakkan di sisi-sisi pintu dan dipercaya mampu mengusir kejahatan), jalatmara
(saluran air untuk mengalirkan air dari bagian dalam candi ke salah satu sisi),
istadewata (terdapat pada bagian atas candi dan dipercaya sebagai tempat
masuknya pada dewa), serta antefik (ornamen yang terdapat di bagian ujung tiap
sisi). Selain itu, di setiap candi, dapat ditemukan diksa (jalur bagi umat
untuk mengelilingi candi sebelum masuk ke area candi utama).
Candi Arjuna, Candi
Puntadewa, dan Candi Sembadra merupakan candi yang dibuat untuk menyembah Dewa
Syiwa. Sementara, Candi Srikandi dibangun untuk menyembah Trimurti (tiga dewa)
yaitu Syiwa, Brahma, dan Wisnu.
Jika Anda berkunjung ke
Kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi
bangunan candi. Anda hanya akan melihat ruang-ruang kosong yang biasanya
dijadikan tempat meletakkan arca.
Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kailasa, yang letaknya tidak jauh dari kompleks candi. Sementara, sebagian arca yang lain sudah hilang.
Dari empat candi utama yang
ada di kompleks ini, hanya candi Semar yang memiliki candi sarana. Candi sarana
merupakan candi yang digunakan sebagai tempat berkumpul atau menunggu para umat
sebelum masuk ke candi utama.
Candi Arjuna, sebagai candi
utama di kompleks ini juga diperkirakan sebagai candi tertua, yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi
oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.
Selain kelima candi tersebut,
terletak sekitar 200 meter sebelah barat dari Kompleks Candi Arjuna, terdapat
Candi Setyaki. Candi Setyaki terdiri dari dua bangunan, tapi hanya satu
bangunan yang berdiri itupun tidak lengkap karena bagian atas candi belum
terpasang. Sementara, satu bangunan lain hanya berupa dasar bangunan.
Candi Setyaki juga merupakan
candi yang dibangun untuk memuja Dewa Syiwa. Melihat relung dan gaya bangunan,
Candi Setyaki diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan Candi Arjuna.
Selain itu ada Candi Gatotkaca yang lokasinya dekat dengan Museum Kailasa. Candi Gatot Kaca lokasinya dekat dengan parkir kendaraan untuk akses masuk ke Candi Arjuna atau keluar menuju Museum Kailasa.
Candi Gatotkaca |
Kompleks Candi Arjuna biasa
digunakan sebagai tempat pelaksanaan Galungan. Selain itu, kompleks ini kadang
juga digunakan sebagai tempat pelaksanaan ruwatan anak gimbal. Selain itu
pengunjung dapat pula mengunjungi Sendang Sedayu, Sedang Maerokoco, Dharmasala,
serta Kawah Sikidang tapi jaraknya sekitar 1 km dari lokasi candi. Berikut Google Maps menuju Candi Arjuna :
Nah jika Anda sedang berada
di kawasan wisata Dieng, jangan lupa mengunjungi Kompleks Candi Arjuna, Museum
Kailasa, dan Kawah Sikidang.
Get notifications from this blog