Serunya Offroad di Sekitar Hutan Pinus Pengger Jogja
Yogyakarta merupakan salah
satu kota yang selalu ngangenin. Apalagi sekarang banyak obyek wisata baru yang
bermunculan. Baik obyek wisata alam seperti pantai, perbukitan atau wisata
buatan. Salah satu obyek wisata alam yang viral beberapa bulan belakang ini
adalah hutan Pinus Pengger.
Lokasi Hutan Pinus Pengger
terletak di Bukit Pengger jl. Dlingo Patuk Kecamatan Dlinggu Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Dari pusat kota, lokasi ini hanya ditempuh kurang lebih 45 menit sampai 1 jam
perjalanan saja.
Lokasi hutan pinus Pengger
berada di dataran tinggi, oleh karena itu siapkan kendaraan Anda saat memasuki
lokasi wisata ini agar tidak mogok di tengah perjalanan.
Hutan Pinus Pengger banyak
dikunjungi oleh wisatawan terutama para remaja. Karena pemandangannya yang
instagramable banget. Pengunjung banyak yang berkunjung baik pada waktu siang
ataupun malam.
Tiket masuk |
Setelah dicek suhu, dan check
in menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, kami langsung menuju tempat pembelian
tiket yang lokasinya berada di atas perbukitan.
Setelah memasuki pintu masuk,
suasana bukit Pengger jogja ini masih sangat asri, sehingga sangat cocok untuk rekan-rekan
yang mencari tempat refreshing dengan kembali ke alam.
Untuk menikmati kesejukan
alam yang ada di wisata ini, Anda bisa berkeliling sekitaran bukit Pengger
dengan berjalan kaki di jalan setapak sembari melihat keelokan rindangnya hutan
pinus.
Bukit Pengger Yogyakarta ini
memiliki aneka macam pohon pinus yang menjulang tinggi dan cukup rapat. Hal ini
menjadikan sejumlah tempat di wisata ini menjadi teduh, walaupun terkadang
terdapat beberapa tempat yang memiliki suasana remang-remang.
Ada beberapa spot menarik di
tempat ini, sangat cocok bagi rekan-rekan yang aktif di media sosial dengan
memajang foto-foto dengan pemandangan menarik di media sosial.
Salah satu spot foto selfie
atau swafoto yang cukup digemari oleh para pengunjung adalah spot tangan
raksasa yang sudah banyak di posting di media sosial seperti Instagram. Untuk
bisa foto di tempat ini harus antri karena banyak pengunjung yang ingin
berswafoto atau foto di tempat ini.
Selain spot foto tangan
raksasa, ada juga spot gapura atau gerbang. Gapura ini terbuat dari ranting
pohon pinus kering. Tetapi kadang beberapa pengunjung tidak mau bergantian
dengan pengunjung lainnya sehingga kami hanya foto tersebut tanpa bisa berfoto
bersama.
Ada juga foto Jempol dengan
pemandangan ke daerah sekitarnya. Spot ini tentu sangat menarik dan terlihat
indah pada malam hari. Kalau Anda menginginkan gaya foto yang profesional, Anda
bisa menggunakan jasa foto yang sudah tersedia oleh pihak pengelola wisata.
Hanya dengan mengeluarkan uang sekitar Rp10.000 saja, kamu bisa mendapatkan
sebuah foto yang sangat instagramable.
Setelah puas mengelilingi
hutan pinus Pengger, kami turun ke bawah dan menyewa mobil offroad mengelilingi
daerah sekitar hutan pinus. Ada beberapa paket dari 250 ribu hingga 450 ribu
untuk 4 orang penumpang.
Ini kali kedua menyewa mobil
offroad, setelah sebelumnya menjelajah Gunung Bromo sekarang berkeliling Hutan
Pengger Yogyakarta.
Awalnya melintasi pedesaan
yang penuh dengan hasil pertanian dan perkebunanan seperti tanaman coklat,
jagung, dan lain-lain.
Setelah mengelilingi pedesaan, tiba-tiba mobil yang kami tumpangi memasuki sungai, dan byur airnya sampai ke badan mobil dan sebagian ke baju yang digunakan. Sensasi kendaraan offroad memasuki sungai dengan air dan bebatuan menjadi pengalaman pertama yang tak terlupakan.
Badan bergoyang ke kanan dan
ke kiri sambil berpegangan ke badang mobil agar tidak terguncang. Kami sempat
berhenti di tengah-tengah sungai untuk berfoto ria untuk dibagikan di media
sosial.
Setelah keluar dari sungai,
kendaraan offroad kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bukit Cinta Gunung Mengker yang tidak
jauh dari lokasi. Sebenarnya lokasi ini berbayar lagi tetapi harga sewa mobil
offroad sudah termasuk tiket masuk obyek wisata bukit Cinta Gunung Mungker.
Sesampainya di atas, kami
berhenti sejenak untuk berswafoto dengan teman dan keluarga. Pemandangannya
yang indah dan hawa sejuk membuat kami betah berada di atas bukit. Tetapi
karena kami hanya diberi waktu 2 jam untuk berkeliling tempat tersebut kami
akhirnya melanjutkan perjalanan pulang ke lokasi utama.
Get notifications from this blog